akhirnya ingat

Disinilah aira, di ruang tamu bersama dengan sang mama.

“Kenapa mesti bohong sama mama,ai?” Ucap Anggi begitu aira duduk tepat di sebelahnya.

“Dengan begitu mama baru mau menceritakannya”

“Ai,jangan di paksakan,kamu hanya akan sakit” ucap Anggi meyakinkan aira terus.

“Tidak,ma. Ai akan menanggung konsekuensinya” tegas aira sekali lagi.

“Ai,mama mohon tidak usah ya?” Pinta Anggi lagi

“Ma... Ai tidak bisa hidup seperti ini terus. Semalam ai terus bermimpi dan membuat ai tidak bisa tidur”

“Baiklah tunggu” Anggi pasrah, keras kepala aira tidak pernah bisa di lawan.

Anggi lalu mengambil satu buah box dimana ia menyimpan segala kenangan keyra di sana.

“Apa itu,ma?”

“Namanya keyra. Saudari kembarmu,ai.” Ucap Anggi memulai ceritanya.

“Dulu kau selalu memanggilnya Adek,dan key tidak menyukai itu karena kalian hanya beda 3 menit saja”

Aira mendengarkan cerita sang mama, dengan tanpa sadar sudah meneteskan air mata.

dadanya terasa sakit ketika melihat bingkai foto yg tercetak foto dirinya dan key di sana.

Lalu berikutnya seperti kejadian saat aira bertemu dengan ragesta, bayangan aira yg bermain dengan gadis berwajah sama dengannya terlintas seperti film. Kali ini, sebagai dua gadis kecil.

“Ai... Jangan nangis, Ruki gak bakalan senang dengan hal itu” aira kecil menangis di depan makam kelinci kecil mereka ruki

sedangkan key menenangkan dengan menepuk-nepuk punggung saudari kembarnya itu

“Key... Ruki nanti bakalan kedinginan” aira kecil terus saja menangis

Aira mengambil bingkai tersebut memandangi fotonya. Perlahan-lahan, satu persatu ingatan tentang key semakin nyata di ingatannya.

“K-key” suara aira bergetar menahan tangisnya yg sangat ingin meledak.

“Aira, udah ya?? Mama gak bisa cerita lebih lagi” Anggi tidak sanggup jika membicarakan kembali sang putri bungsu.

Aira menangis sambil memeluk bingkai foto keyra. Dia ingat,ingat tentang key. Sosok adik yg sangat di sayangnya melebihi apapun.

“Keyra... Maaf, maaf karena melupakanmu,tolong maafkan aku keyra” ucapnya terus menangis sambil memeluk foto keyra dan baju saudari kembarnya itu.

Sedangkan sang mama di sampingnya hanya bisa menahan tangis sambil mencoba menenangkan aira.

Aira terus meracau, mengucapkan nama key dan kata maaf, sampai tak sadar terlelap dengan masih memeluk bingkai foto tersebut.

“Ai... Woii!! Bangun donk”

“K-key?”

“Ya iyaalah ini gue. Kenapa? Gak mau liat gue ya?”

“Key maaf” aira kembali menangis

“Kenapa? Emangnya Lo salah?”

“Salah,key. Karena melupakanmu”

“Tidak” keyra menggeleng dan tersenyum pada aira,

“Kak aira,tidak salah,yg salah key. Karena memberikan derita pada kak aira,dan meninggalkan semuanya pada kak aira. Maafkan key”

Key memeluk aira,begitupun sebaliknya

“Ai... Lo harus ingat semuanya, jangan terus terperangkap pada masa lalu yg adalah milikku, masa lalu ini akan gue bawa sekarang. Ai, lo harus lihat sekitar lo. Mama,kak Dimas, ragesta dan sekarang ada haresha. Lo gak sendiri ai”

“Lo harus kembali ai, perbaiki semuanya

Suara terakhir sebelum aira terbangun.

Aira lalu terbangun,setelah mendengar bunyi alarm di atas meja dekat tempat tidurnya.

Mimpi itu seperti nyata, nyata dalam satu kali ia mengingat semuanya. Semua yg terjadi padanya dalam 28 tahun hidupnya.

Apa yg terjadi di masa remajanya.

Dan apa yg terjadi di masa perkuliahannya.

Aku harus apa sekarang?semuanya sudah kembali. Aku tau kesalahanku terhadap ragesta, dan juga tentang dia.


~aien~