Aienworld

cerita

#cerita 8 tahun yg lalu, tentang aira dan haresha, serta masa sekarang.

Tentang keduanya, dimana mereka bertemu untuk pertama kalinya? Bagaimana mereka saling jatuh cinta? Lalu bagaimana mereka berpisah?

Mari kita kembali,pada masa itu.


Aira dan haresha besar di daerah yg sama. Bahkan sebelum mereka lahir. Kedua ibu mereka yg sudah berteman dekat sejak SMA,menjadikan mereka berdua sudah seperti permen yg tidak bisa saling berpisah.

Bersama di TK,lalu lanjut SD, SMP,dan akhirnya SMA.

Hares maupun aira, saling kenal,sangat kenal satu sama lain. Keseharian,apa yg di sukainya,dan apa yg tidak di sukainya.

“Aira! Bukannya kamu tidak bisa makan udang?” Ucap hares yg melihat aira hampir saja memakan makanan berbahan udang yg di pesannya di kantin,

“Ha! Hampir lupa. Makasih ya,aress” ucap perempuan itu cengengesan.

“Aduhh itu juga kalo makan tuh yg benar,ai. Liat kamu makan kayak anak bayi”

“Ehehe,makasihh aress,”

“Hares...”

“Apa?”

“Gak ada,aku cuma mau manggil aja” ucap aira sambil tersenyum dan terus menatap hares yg sibuk dengan makanannya.

Besar bersama,tumbuh bersama. Tidak ada jaminan salah satu diantara mereka memendam perasaan. Maka airalah orang itu.

Hares kalo makan suka ganteng kyk gtu yah? Ucapnya membatin

“Kenapa liatin aku terus si?? Makan ayoo” ucap hares membangunkan aira dari lamunannya

“Oh iya,ini juga makan kok”

“Ehhem... Kalian dua2an Mulu deh,pacaran yah?” Ledek jeje teman super jahil hares.

“Gue tonjok lu yah” balas hares bercanda

“Santai kali, ya kalian juga dua2an Mulu”

“Napa? Iri lu? Bilang klo ngiri” balas hares lagi.

“Udah ah,jiwa jomblo gue tersakiti kalo di tengah-tengah kalian” ujar jeje lalu meninggalkan aira dan hares

“Jeje kenapa itu? Lucu banget” ungkap aira mendapat pelototan dari hares.

“Lucu dari mana?” Ucap hares sewot

“Ya lucu aja, ganteng pula”

“Ganteng? Kamu suka?”

“Ya kalo ganteng mah,pasti suka” jawab aira sambil memakan makanannya, santai.

“Oh” ucap hares yg terlihat jutek.

Setelah itu berdiri berniat pergi dari sana.

“Eh? Udah selesai makan?tungguin donk” ucap aira yg terus mengejar langkah cepat hares.

Kenapa lagi? Emang aku salah?

“Haresss” panggil aira di belakang laki-laki itu.

“Apa?” Jawab hares tanpa memberhentikan langkahnya.

Aira akhirnya bisa menyamakan langkahnya,mencegat lengan hares dan membuatnya berhenti.

“Haress, kenapa marah?? Ai salah apa?ai mana tau kalo hares gak bilang”

“Kamu gak salah kok, aku gak marah”

“Tapi kok jutek gitu”

Hares tidak menjawab.

“Hares, jangan diamin aku kyk gitu” aira terlihat manyun dan matanya mulai berkaca-kaca, seperti anak bayi saat akan menangis

“Haress”

“Eh.. kok malah nangis,ai? Gak. Aku gak marah, beneran” Ucap hares berusaha menenangkan aira yg sudah seperti anak kecil.

“Tapi hares kenapa gak respon ucapan ai tadi?”

“Maaf,ai”

“Hares... Kamu sayang gak sama aira?”

“Sayang” ucap hares tanpa sadar.

Senyuman aira merekah.

“Eh?” Hares sadar dan jadi salah tingkah di buatnya.

“Ai... Maksud aku itu-”

“Ai juga... Sayang sama hares” ucap gadis remaja itu.lalu langsung memeluk hares, tidak sadar kalau mereka masih di lingkungan sekolah.

Hares terkejut,tapi juga merasa sangat senang. Ia juga ikut tersenyum.

“Ai... Harusnya aku yg bilang gitu”

Aira menggeleng

“Gak... Siapapun bisa bilang suka. Dan aku sudah tidak bisa menahannya.”

Hares di buat gemas melihat tingkah aira itu,hanya bisa tersenyum

“Tapi,res. Tadi kamu marah gara-gara aku bilang jeje ganteng,ya?” Ucap aira berniat bercanda dan meledek laki-laki itu.

“Ai!!”

“Benar,kan? Dugaanku benar,kan?”

“Iya,benar. Makanya jangan pernah melihat laki-laki lain, selain aku” ucap hares serius menanggapi bercandaan aira barusan.

Aira tidak bisa berkata-kata. Di tempatnya ia tertegun dan malah mengagumi sosok hares yg serius seperti sekarang.

“Hares... Tau tidak,kamu selalu keliatan keren di mataku,tapi sekarang kerennya bertambah” ungkap aira malah mendapat gelagat salah tingkah hares.

“Ai,bisa gak sii? Kalo mau bicara di saring dulu?”

“Ha?”

“Gak bukan apa-apa”

Hares lalu meninggalkan aira yg masih berpikir akan kata-kata hares barusan.

“Ih haress,tungguin”


Semuanya terlihat lancar selama 3 tahun, aira dan hares melewati masa SMA mereka dengan sangat baik.

Sampai di hari kelulusan pun.

Sampai kabar dari ayah hares datang.

“Hares kamu harus ke Australia setelah lulus, dan bantu ayah di sini.”

Seperti itulah isi pesan dari sang ayah.

Tentu saja hares ingin membantahnya,tapi hares tidak bisa.

Malam hari setelah kelulusan.

“Ai... Ada yg mau aku katakan” ucap hares memulai percakapan

“Hmm? Apa?”

Sekarang mereka tengah berada di teras rumah aira.

“Itu... Ai... “

“Sepertinya topiknya serius?iya?” Terka aira

Hares menghela nafas.

“Ai... Ayah menyuruhku ikut dengannya ke Australia”

“Australia? Lama ya?”

“Aku juga tidak tau,sepertinya begitu”

“Apa tidak bisa di sini saja?”

Aira menatap lantai,dan memainkan kakinya.

“Ai” hares mengambil satu tangan aira,dan mengenggamnya,

“Ayah sedang sulit di sana.seandainya bisa aku juga tidak mau kemana-mana. Tapi, bagaimana bisa aku menolak ayah?” Ucap hares memberi pengertian pada gadis itu.

“Baiklah” jawab aira terus menatap ke bawah, takut menatap hares.

“Ai... Maaf,ya?”

“Kenapa?”

“Jika aku memintamu untuk menungguku maka aku rasa aku menjadi sangat egois”

“Tidak apa-apa,aku akan menunggumu,res. Sampai kapanpun”

“Tidak. Jangan menungguku ai”

“Aku akan menunggu”

“Aira...”

“Sudah malam, res. Nanti kamu di tungguin sama mamamu. Aku masuk sekarang”

Aira berjalan masuk ke dalam rumahnya tanpa berbalik dan mengucapkan selamat malam seperti biasanya pada hares.

Hari sudah berlalu,satu hari,dua hari,tiga hari,dan satu Minggu. Hares tidak ada kabarnya semenjak hari itu.

“Dia tidak mungkin pergi begitu saja tanpa mengatakan apa-apa,kan?” Ucap aira lebih pada dirinya sendiri.

“Hares... Dasar laki-laki egois”

Tentu saja,berpisah seperti ini,tidak pernah ada dalam bayangan aira.

Selalu ada hares dalam harinya,selama 21 tahun, sehari pun, mereka tidak pernah berpisah.

Dan saat tiba-tiba berpisah seperti ini? Membuat aira merasa kosong.

Sejak saat itu hares menjadi sosok yg hilang dalam hidup aira.

Dan lubang besar dalam hidupnya.


Selama 7 tahun lamanya, hares baru kembali. Begitu tau keadaan aira, hares jadi semakin merasakan penyesalan. Tapi tentu saja hal itu tidak bisa di ulang.

“Aku menyesal meninggalkanmu,tapi,aku juga tidak bisa mengulang waktu. Ai... Daripada melihat kebelakang,bagaimana kalau melihat sekarang dan membangun masa depan?” Ucap hares.

Masih di taman belakang aira yg di penuhi bunga.

“Apa artinya itu?”

Hares menatap dua manik mata indah aira yg selalu ia kagumi di setiap harinya, menggenggam kedua tangan aira, lalu mengeluarkan sebuah kotak perhiasan dari dalam sakunya.

“Aku sudah menyiapkannya dari sangat sangat lama,ai. Tapi, belum bisa memberikannya padamu.” Ucapnya lalu membuka kotak beludru tersebut, dimana sebuah cincin terlihat cantik di dalam kotak tersebut.

“Hares...” aira tidak bisa mengatakan apapun, ia bahkan menutup mulutnya dengan sebelah tangannya begitu hares memperlihatkan benda tersebut

“Maaf terlambat,ai. Will u marry me aira Dhiya Luna?” hares mengatakannya dengan satu kali,tanpa adegan manis apapun,tanpa berlutut seperti pasangan lainnya saat sedang melamar.

“Maaf,aku tidak bisa mengatakan hal-hal romantis seperti laki-laki lainnya,ai. Tapi ai, semua yg aku katakan adalah tulus dariku” sambung laki-laki itu lagi.

“Iya” jawab aira akhirnya

“Iya?” Tanya hares memastikan sekali lagi.

Aira mengangguk. Seketika senyumnya merekah dan langsung memeluk tubuh mungil aira.

Setelahnya hares langsung memasangkan cincin tersebut di jari manis aira,sangat pas dan sangat cantik terlihat di tangan wanita itu.

“Terima kasih,ai. Sudah mau menerimaku lagi. Maaf karena pernah pergi begitu saja”

Aira menggeleng “sekarang jangan pernah meminta maaf lagi,res.kamu bilang mau membangun masa depan,maka jangan pernah mengatakan maaf lagi”

Begitulah akhirnya. Kisah panjang aira dan hares, bahagia walau banyak tragedi dan tangisan.

Sekarang aku berharap tak ada lagi teriakan,atau kebencian. Biarkan tangisan baru dan bahagia saja yg mengiringi kalian

Hares dan aira adalah akhir yg bahagia

-the end-

~aien~